Powered By Blogger

Kamis, 23 Agustus 2012

Ihh... Akhwat kan Juga Manusia

Ya iyalahh…. Masak pandaaa?
hem… ndak maulah saya disamakan sama panda….hehehe. Duuuh, mulai geje lagi..

 Ukhti….ukhti…. saya mau cerita lagi nih… sebenarnya bukan cuma buat akhwat…tapi juga buat ikhwan. Tapi berhubung saya ni akhwat jdi cerita nya khusus to akhwat(eh terserah dink, yg penting bermanfaat untuk semuanya)gedubrak... mau nya apa sih?!!??
 haha
 Hmm…. Pernah kah ada orang yang ketika melihat kita melakukan kekhilafan lalu buru2 mereka berkata pada kita.. “ehhh,kamu kan akhwat, kok kamu gitu sih?” Padahaaall… kalo perempuan lain yang salah mah mereka ndak segitunya tuhh… T_T Ahhh… mungkin kita tak sadar kalau kita “beda”. Hingga mereka telah memberikan cap pada kita sebagai “orang baik2” lebih khususnya sebagai “wanita baik2”.
 Kenapa? Karena satu hal.. kita belajar menjadi shalihah…
Coba tengok di luar sana… proporsi orang2 yang belajar menjadi shalih sama orang2 yang ndak belajar… pasti beda kan? Karena jumlah kita yang sedikit ini…akhirnya terkadang cap sebagai seorang yang fanatik menempel pada jidat kita… (lohhh…kok dijidat?) Truss kenapa? Ya… karena apapun pilihan kita..selalu ada konsekuensi atasnya… setiap perjalanan hidup kita pasti selalu banyak komentator, nah yakin lah ketika apa yang kita lakukan itu semata-mata mendekatkan kita pada Allah.. so Trus aja berjalan jangan perdulikan omongan orang lain Ketika kita memilih menjadi “orang baik”… ketika kita belajar untuk menjadi “wanita shalihah”, maka sudah pasti menimbulkan beban tersendiri untuk kita…Kenapa? Karena kita dituntut “untuk sempurna”. Siapa yang menuntut? Ya mereka… orang2 yang belum tersentuh indahnya Islam… atau orang2 Muslim yang justru cuek dengan nilai2 indah islam itu sendiri… Ya…. Karena mereka memandang kita beda…ukhti… Setiap gerak kita… selalu mengundang berpasang mata untuk menatap… Setiap ucap kita… selalu membuat orang2 menegakkan telinga untuk mendengar… Sehingga… setitik saja khilaf yang kita buat… maka mereka akan punya begitu banyak penilaian… Hmm. Sedih sekali. Ketika “kesalahan2” yang dilakukan oleh orang2 shalih… justru dijadikan legitimasi bagi orang lain untuk melakukannya… “tuhhh, si Udin anak LDK…tapi kok dia pernah pacaran?” “itu lhooo…si munah yang jilbabnya gedhe… kemaren ngerjain tugas kuliah berduaan di perpus sama Mail” " ih tau ga sih cici dulu kan dia akhwat jilbab besar, sekarang jilbab ny jadi pendek dan tipis, sama aja ya dengan kita yang ga pake jilbab , Astaghfirullah… Betapa berat ya ukh…untuk belajar shalihah itu? karena kita dituntut “sempurna” dalam banyak hal.. dituntut untuk punya ilmu yang jauh lebih banyak dari mereka, dituntut untuk bersikap dan berakhlak sebaik mungkin… kalau bisa..bahkan kita dituntut agar tak khilaf… Ya… itulah konsekuensi atas pilihan kita… Lalu? Ya kita harus belajar… memang… memperbanyak ilmu adalah sebuah keharusan dan kewajiban… bagaimana kita bisa menyampaikan ilmu pada orang lain sedang kita tak tahu ilmunya? Bagaimana kita mau menyuruh orang lain berakhlak baik tapi akhlak kita sendiri ternyata masih tak baik? Belajar dan mengajar… dua hal yang tak terpisahkan… Kita belajar menjadi shalih…agar nanti kita bisa mengajak orang lain agar menjadi shalih pula…
 Dan keshalihan itu bukan untuk kita simpan sendiri! Betapa kita terlalu egois… ketika kita bisa merasakan manisnya iman… sedang orang lain masih kebingungan mencari jalan…
 Itulah mengapa… kita memang harus “sempurna”…Dan kita memang wajib belajar… memperbaiki akhlak kita…juga memperbanyak ilmu kita… Karena… sebuah keteladanan itu jauh lebih berarti dari seribu kata yang kita ucapkan…. Terkadang… mereka melihat kita hanya dengan mata bukan dengan hati… sehingga ketika kita melakukan kesalahan..dengan mudahnya mereka akan berkata…” tuhh orang alim aja masih suka khilaf… apalagi kita” Hffhhh… miris memang…dengan orang2 yang berkata seperti itu. Bukannya menabayunkan… tapi yang mereka lakukan adalag buru2 “menjudge” kita. Tapi apa mereka salah? Tidak… mereka tidak selalu salah… hanya saja…mereka memandang kita adalah orang2 yang baik yang seharusnya “lebih baik” dari mereka… dalam segala hal… Pun begitu dengan kita… kita pasti akan bercermin pada orang2 yang jauh lebih shalih dari kita… padahal.. sadarkah kita? Bahwa… banyak sekali orang yang bercermin pada kita juga… memang kita –aktivis dakwah- adalah manusia biasa pula… yang bisa salah dan lupa… tapi, satu hal yang harus kita sadari… bahwa kita tak lagi menjadi “milik” kita sendiri… karena kita…kini adalah “cermin” bagi orang lain di sekitar kita… Maka…sudah sepantasnya lah… kita harus memperbaiki cermin ini. Agar memantul darinya sebuah wajah cerah… dengan akhlak indah…dan diri yang istiqomah… Memang… menjadi shalih itu berat…
. Menjadi baik itu tak mudah. Karena … surga itu indah…^^ Kawan- kawan mari kita belajar… memperbaiki diri… menjadi pribadi yang jauh lebih shalih lagi… Kita aktivis dakwah kan? Karena itulah…kita harus kuat. Kita kuat karena beban di pundak kita berat. Karena.. Orang tak kan pernah belajar menjadi kuat bila ia terus berkutat dengan hal2 yang remeh… OK…Sebuah penyemangat untuk kita.
 Keep Istiqomah ya ikhwah fillah….!! Laa izzata illa bil jihad! “Di dunia ini,dari banyaknya jumlah manusia,hanya sedikit saja yang sadar, Dari yang sedikit itu, hanya sedikit saja yang berislam, Dari mereka yang berislam, hanya sedikit yang berdakwah, Dari mereka yang berdakwah, hanya sedikt yang berjuang, Dari yang sedikit berjuang, hanya sedikt yang bersabar, Dari yang bersabar itu,hanya sedikit saja dari mereka yang sampai pada akhir perjalanan” (Hasan Al Bana) untuk sahabat-sahabat seperjuangan ku terima kasih atas nasihat hari ini, full isnpirasi untuk menulis :) tiap kata selalu meresap difikiran ku ...
 semoga senantiasa bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar