Powered By Blogger

Minggu, 10 Juni 2012

UKM ALBANNA PEDULI ^_^

Entah kenapa aku
ingin menulisnya
Bukan karena apa2
Hanya sebuah
keinginan untuk meluahkan pengalaman ini ke dalam kata2, menyimpannya dengan
baik dalam sel memori, mendekapnya erat dalam ingatan, agar ia jauh sejauh2nya
dari lupa, agar zaman tak mampu menelannya, agar usia tak mengambilnya
dariku,,,
Tak lain tak
bukan karena aku tak ingin kehilangan. Kehilangan sesuatu yang berharga,
kehilangan sebuah penghargaan, kehilangan sepenggal kisah yang bisa kuceritakan
untuk siapapun kelak.

Pagi itu indah ,
diselimuti layung Tuhan dengan teduhnya kelembutan, hingga aku bisa merasakan
belaian kasih sayang angin yang bertiup, penuh bahasa kasih, cinta, cinta Tuhan
yang ia percikkan ke setiap sukma manusia.
Yayasan Quroba Mulya
bandar lampung, 02 juni 2012, saat mega melagukan tasbih alam. Di dalamnya ada benih
hujan, yang dengannya Tuhan melimpahkan nikmat, meneguhkan setiap tapak yang
berjalan di muka bumi. Angin
menggiringnya ke yayasan itu, membawa serta keluh kesahku, menguap,
menjauh,meninggalkan kerak bumi.



Semua rasa melebur
bersama tawa anak2, mereka berlarian, tertawa, manja , mengajak
bercengkerama kakak2 yang sengaja datang untuk mereka. Aku tau, saat itu mereka
merasa seperti putri2 dan pangeran2 di negeri dongeng, seperti yang selalu
mereka dengar,mereka merasa dihargai, ada yang peduli, ada yang bertanya kabar
mereka hari itu, bagaimana sekolah mereka, dengan apa mereka makan ,,
Subhanallah, aku
sedang menggenggam ibrah. Tuhan, hari itu milik mereka, milikku, milik kami,
milik mereka. Maka nikmat Engkau mana yang berani kudustakan???

Saat membaur
bersama mereka, apalagi yang bisa meluluhkan hati selain kepolosan dan
kejujuran mereka. Mereka jujur pada diri sendiri, mereka jujur pada dunia,
mereka jujur pada Rabb mereka. Walaupun mereka tidak mengerti mengapa mereka
seperti itu. Entah kenapa aku percaya kalau anak2 dekat dengan malaikat, mereka
tidak pernah tau cara mengejawantahkan duka selain dengan menangis, mereka
tidak mengerti bagaimana menunjukkan bahagia selain dengan tertawa. Mereka suci,
sesuci senyuman mereka. Mereka guru2ku, dosen2ku yang sengaja diatur Tuhan
untuk memberikan kuliah kehidupan, tentang kejujuran adalah kekuatan, bahwa
orang yang jujur adalah orang yang kuat. Mereka membuktikannya, mereka mampu
membuatku melihat kekuatan, menembus tulang2 mereka yang masih rapuh. Dan
pelajaran itu akan kubawa dalam hidup, mengalir mengikuti darah di segenap
pembuluhku, membuncah di setiap nafasku, hingga akhirnya ikut terkubur bersama
jasadku kelak dan dengan ruh, kubawa menghadap Zat yang dariNya kejujuran itu
berasal. InsyaAllah, amin…

aku akan mengingat mb nur yang dengan keluguannya menceritakan pengalaman nya yang lucuadik aisyah (ku doakan semoga ibu mu mendapat temapat terindah disurga Allah.amien)dik dahlia, ana, si kembar desiyana dan desiyani, eli, dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar