Sekitar 2 bulan yang lalu,
perjalanan yang sebenarnya sudah direncakan namun sempat tertunda.. yaitu kebogor..
Konyol sih, keinget banget ryna maksa-maksa buat semester ini jalan-jalan
sebenernya udah pengen batalan acara jalan-jalan, karena kebetulan saat
itu mendekati jadwal ku untuk melakukan kegiatan praktik kerja lapang…
hmmm.. mungkin memang sudah ditakdirkan untuk hadir di kota hujan itu..
sungguh asing..
jadi didetik-detik keberangkatan itu saya dan rina merencanakan untuk
naik damri *maklum kami traveling pemula, jadi rada takut untuk
melakukan perjalanan yang mobilnya terputus-putus (haha.. alas an )
oke.. besoknya kami bersama menuju loket damri… tara… apa yang terjadi saudara..saudara?
tiket bus tinggal 2 itu pun dibangku yang paling belakang.. kami naik damri esekutif…
Haha… tak apalah asal masih bisa ke bogor.. tapi ada hal yang sempat kami fikirkan
mungkin karena terlalu bersemangat menuju bogor sampai kami lupa damri
itu juga punya mobil royal class yang harganya tak jauh dari harga mobil
esekutif.. haha
yasudah..yasudah ternyata setelah naik rasanya pun nyaman walaupun dibelakang..
Perjalanan konyol itu kami mulai berdua.. yap hanya saya dan rina..
senengnya bukan kepalang.. karena ini kali pertama kami jalan tanpa orangtua, tanpa pendamping atau tanpa-tanpa yang lain.. haha
dan kami berangkat sekitar jam 10 malam dari terminal damri…
mobil pun meluncur… hmmmm jam6 pagi kami sampai diterminal damri..
dari keterangan zulaika kami harus naik mobil warna hijau dengan no 03 untuk bisa sampai ke IPB…
Subahanallah ini lah pagi pertama ku dibogor.. melihat istana presiden,
sedikit pemandangan kebun raya bogor.. lewat juga kampus
pascasarjanannya IPB dan sesekali terlihat lalu lalang mobil yang padat ,
kami juga melewati masjid raya bogor..
sungguh indah semuanya..
Angkot hijau yang kami tumpangi terus melaju mengarungi jalan raya yang
lumayan padat, sesekali berhenti menghampiri calon-calon penumpangnya.
Sungguh Jalan raya di kota ini terasa asing dan jauh berbeda dari
yang saya bayangkan dulu ., tidak ada bangunan-bangunan besar yang
saling bersaing. Yang ada hanya ruko-ruko yang tidak terlalu besar,
restoran-restoran dengan model bangunan yang unik dan minimalis, serta
taman-taman kota yang tertata rapi
Dan Kurang lebih 20 menit angkot ini membawa saya dan rina melewati
jalanan kota, karena setelahnya angkot ini menuju jalanan yang jauh
lebih padat, meninggalkan keramaian Kota Bogor.
Angkot hijau ini pun berhenti di sebuah terminal dengan plang besar bertuliskan Laladon. Terminal
ini jauh lebih padat daripada terminal Baranangsiang, entah ada berapa
ratus angkot yang berdesak-desakan di terminal yang tidak terlalu luas
ini.dan begitu banyak nomor nya ada yang 02,05,03 sempat sedikit
terfikir angka pada nomor angkot itu sampai berapa ya? Tapi entah lah
itu hanya fikiran aneh saya.. haha
dan sebelum saya turun saya sudah sms zulaika , menanyakan setelah ini
saya harus naik angkot apalagi, namun seblum sms dibls mang angkot sudah
memberitahukan kepada saya dan rina
“Sudah sampe, Neng. Kalau mau ke kampus naik angkot itu tuh !”, kata si bapak supir angkot sambil menunjuk sebuah angkot warna biru.
Kami turun, sedikit memperhatikan aktivitas terminal ini.. memang sunggu padat
Tanpa piker panjang saya dan rina langsung masuk ke dalam angkot
tanpa bertanya. Karena kami merasa yakin angkot ini akan membawa kami
ke kampus, sesuai tulisan yang tertempel di depan kacanya. Kampus Dalam. Setelah semua kursi terisi penuh, angkot ini mulai berjalan menelusuri jalanan yang kian padat merayap.
Didalam angkot itu sepertinya hampir semua mahasiswa ipb, hanya kami yang selundupan .haha
yah wajar saat itu merupakan hari pertama seluruh mahasiswa ipb masuk
kembali setelah libur semester, berbeda dengan saya dan rina yang masih
punya sisa waktu libur kuliah.. ^^
Kurang lebih 30 menit berlalu−
hmm saya tidak bisa memastikan waktu yang tepat, sembari memperhatikan
hp yang ada ditangan saya menyadari ada dua orang penumpang turun dari
angkot setelah sebelumnya berkata mau turun di Kampus kepada
bapak supir angkot. Tanpa pikir panjang, kami ikut turun bersama dua
orang penumpang itu. Begitu turun dari angkot, saya merasa benar-benar
aneh. Jauh dari perkiraan dan bayangan sama sekali. Tidak ada tulisan
atau apapun yang menggambarkan ini kampus IPB. Yang ada hanya
pedagang-pedagang makanan, minuman, pulsa, pakaian, seperti miniatur
sebuah pasar.
Apa saya nyasar, ya? Pikirku. Karena tidak tahan dengan
berbagai pertnyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal itu, tapi seketika
saya langsung sms zulaika memberitahukan bahwa saya sudah di ipb
Kami segera berjalan menuju pintu itu, terlihat beberapa orang yang
usianya tidak jauh berbeda dengan kami berlalu lalang di sana. Kami
terus berjalan, hingga berhenti di sebuah bangunan besar bertuliskan Fakultas Pertanian Institut Petanian Bogor.
Refleks, aku tersenyum.
hmmm.. sejak perjumpaan itu..
Angkotnya…
hujannya..
masjid alhuriyahnya..
gedung-gedungnya..
sungguh, disana saya meninggalkan sesuatu..
perasaan
yang rasanya ingin kembali kesana..
hmmm.. IPB, tiba-tiba aku jatuh cinta pada ipb.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar